Sultraexpos|Kendari- Asr-Hugua laksanakan dialog bersama anak milenial dan Gen Z di salah satu Cafe di Kendari. Dalam dialog tersebut salah seorang mahasiswa mengajukan pertanyaan.
Afifa Dwi Zahra, salah satu mahasiswi dari Universitas Halu Oleo mengajukan satu pertanya kepada pemateri bahwa, sangat banyak pemuda-pemuda yang sebenarnya, memiliki ide-ide yang kreatif, yang tertampung di dalam kepalanya. Contohnya, banyaknya ide-ide untuk membuat berbagai macam produk usaha. Hanya saja, meskipun demikian, permasalahannya kurangnya wadah bagi para pemuda, untuk dapat menanggung dan meluangkan ide-ide kreatif tersebut.
Dari kegiatan tersebut salah satu mahasiswa mempertanyakan, \”Bagaimana strategi yang akan dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pemuda dalam memulai usaha-usaha kecil tersebut? \” tanya Afifa Dwi Zahra
\”Mereka punya ide tapi tidak punya ruang besar untuk Mengaktualisasikan ide tersebut\”. Pungkas mahasiswa
Dari pertanyaan mahasiswa tersebut salah satu pemateri Inal Tora tegaskan, \”Sejarahnya adalah jangan pernah bergantung pada ruang. Tapi kamu yang ciptakan ruang itu sendiri itu Yang pertama\”.
Mahasiswa atau pemuda Sulawesi Tenggara memiliki banyak sekali tertampung ide. Tapi ketika mau aktualisasikan, para pemuda tidak punya modal untuk bikin usaha.
\”Bank tidak akan memberikan modal kepada kamu kalau kamu tidak punya reputasi produknya. Minimal usahamu sudah berapa lama. Punya izin usaha atau sebagainya\”,ucap Inal Taro.
Lanjut Inal Tora, jika bicara mahasiswa, ada ruang untuk anak muda di mahasiswa yang namanya UMKM. Kalau mau laku keras, bersaing, dan sebagainya, itu harus kuat. Dari aspek semuanya di siapkan, produknya harus enak, packaging-nya harus bagus. Kalau kita punya usaha, jangan gantungkan usahamu pada selebgram dan influencer.