KENDARI – [CORONGKENDARI.COM] ||| Tindakan represif yang dilakukan oleh oknum sekuriti Universitas Halu Oleo (UHO) terhadap mahasiswa kembali menuai sorotan. Sejumlah mahasiswa mempertanyakan fungsi dan peran sekuriti kampus setelah muncul dugaan intimidasi berupa ancaman Drop Out (DO) terhadap mahasiswa yang tengah melakukan kegiatan kemahasiswaan di dalam lingkungan kampus.
Kejadian itu terjadi saat sekelompok mahasiswa menggelar diskusi di area kampus sebagai bagian dari kegiatan organisasi kemahasiswaan. Namun, kegiatan yang berjalan tertib tersebut tiba-tiba dihampiri oleh beberapa anggota sekuriti yang diduga mengeluarkan pernyataan bernada ancaman, termasuk menyebut risiko DO jika kegiatan tak segera dihentikan.
“Kami sedang melakukan kegiatan organisasi, bukan tindakan anarkis. Tapi justru diancam akan DO oleh sekuriti kampus. Ini sangat tidak masuk akal,” ujar salah satu peserta kegiatan yang enggan disebutkan namanya.
Mahasiswa menilai, alih-alih menjaga keamanan kampus, sekuriti kini malah terkesan menjadi alat untuk membungkam aktivitas mahasiswa yang bersifat kritis atau mengandung aspirasi.
“Kampus seharusnya menjadi ruang aman bagi mahasiswa untuk belajar, berdiskusi, dan berorganisasi. Tapi kalau sekuritinya bertindak seperti preman dan mengancam mahasiswa, fungsi mereka perlu dipertanyakan,” ujar mereka.
Menanggapi kejadian ini, melalui berita ini mereka mendesak pihak rektorat untuk segera memberikan klarifikasi dan mengambil langkah tegas terhadap oknum sekuriti yang terlibat. Mereka juga menuntut jaminan bahwa kegiatan kemahasiswaan di kampus tidak lagi mendapat tekanan maupun intimidasi dari pihak mana pun.
Mereka juga meminta dengan tegas puncuk pimpinan UHO untuk memberikan teguran dan penertiban terhadap anggota sekuriti agar tidak semena-mena terhadap mahasiswa.